Sate Ayam Ponorogo
Perbedaan berikutnya ialah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (pada?Bacem?) biar bumbu meresap ke dalam daging. Sate daging, usus, & kulit dibumbui menggunakan bumbu kecap dan minyak sayur. Setelah bumbunya merata, sate dipanggang pada atas pemanggang sate selama lebih kurang 3-lima mnt. Alat pemanggangnya terbuat menurut ?Anglo? Yaitu homogen tungku pemanggang yg panjang terbuat berdasarkan tanah liat. Setelah berwarna agak coklat, semua sate diletakkan pada atas piring untuk dibumbui lagi dengan Bumbu kacang Spesial dan disantap dengan ketupat atau lontong.
Proses pembuatannya itulah yang menghasilkan sate dengan daging ayamnya yang sangat empuk dengan bumbu yg meresap hingga kedalam. Selain sate daging ayam ada pula sate usus, kulit, ketua, calon telur ayam (uritan) & sate tangkar (tulang rawan/muda). Selain itu, bila nir dicampur bumbu kacang sate ayam ponorogo tahan disimpan lebih usang, bahkan berhari-hari jika dimasukkan kedalam kulkas.
Di Ponorogo ada beberapa wilayah sentra penghasil dan penjual sate ayam yaitu di Jalan Lawu, Desa Setono & Desa Purbosuman. Daerah jualannya ada disekitar Jalan Gajah Mada, Jalan Jendral Soedirman, dan Jalan Soekarno Hatta. Yang perlu diketahui, sate ayam ponorogo ada 2 jenis dari ukurannya. Yang satu dengan irisan daging yg lebih tebal panjang & lebar sedang satunya lebih tipis & mini , & tentu saja harganyapun tidak sama meski sama-sama enaknya.
Satu hal lagi, Penjual sate ayam menurut jalan Wilis dan purbosuman biasanya mempunyai wilayah jualan khusus semacam warung atau rumah makan. Sedang penjual sate ayam menurut setono sejak dulu lebih senang menjual sate menggunakan cara berkeliling atau di kaki lima, meskipun sekarang mulai banyak juga yg sudah membuka wilayah berjualan yang tetap.
Berikut acuan beberapa warung yang menjual sate ayam Ponorogo :
Berlangganan update artikel terkini via email: